Selebritas Bulan Sutena memiliki alasan mengapa sampai akhirnya mau menerima tawaran bermain dalam film Eva Pendakian Terakhir. Dalam film ini, perempuan yang memiliki nama lengkap Wayan Bulan Yurriana Sutena tersebut berperan sebagai Eva.
Film ini mengisahkan soal Eva yang berduka karena kehilangan ibundanya. Untuk mengurangi rasa sedihnya, Pasha yang diperankan Kiesha Alvaro mengajaknya untuk mendaki gunung.
“Film ini sangat menarik karena mengangkat tema pendakian dan alam, sesuatu yang sangat saya sukai. Saya juga merasa terhubung dengan karakter Eva,” ungkap Bulan Sutena lewat keterangan yang diterima detikcom, Jumat (13/12/2024).
Sementara lawan main Bulan, Kiesha Alvaro mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa sampai akhirnya mau menerima tawaran film ini.
“Terakhir mungkin film 5 Cm ya? Nah film ini juga mengisahkan persahabatan dan pendakian tapi diselimuti kisah horor. Ada banyak plot twist di film ini,” ujar Kiesha.
Menurutnya, ada satu emosi yang jarang terjadi saat berperan dalam sebuah film horor dan itu terjadi dalam film ini.
“Meskipun temanya horor, film ini menyajikan drama, komedi, dan persahabatan yang membuat penonton harus selalu fokus sejak awal film,” jelas Kiesha.
Eksekutif produser Eva Pendakian Terakhir, Niken Septikasari, menjelaskan inspirasi utama di balik pembuatan film ini adalah kisah seorang pendaki perempuan yang bertahan hidup dengan berbagai kondisi.
“Kami ingin menceritakan bagaimana seseorang yang penuh kebaikan bisa bertahan dalam kondisi yang sangat sulit. Sosok Eva menggambarkan kekuatan kebaikan dan pertolongan Tuhan selalu datang pada mereka yang baik hati. Film ini mengingatkan kita untuk menjaga alam dan menghormati budaya setempat,” kata Niken.
Niken juga menyoroti beratnya tantangan kru selama proses syuting di Gunung Kidul, termasuk membawa peralatan mereka ke atas gunung dan syuting hingga dini hari demi mendapatkan suasana yang nyata.
Anwar A. Mattawape yang juga eksekutif produser film ini mengharapkan karyanya bisa menjadi refleksi bagi penonton, terutama generasi muda, untuk semakin peduli terhadap lingkungan dan sesama.
“Film ini cocok bagi kalian yang mencintai alam dan pendakian,” jelas Anwar A. Mattawape.
Jika tak ada halangan, film yang disutradarai Dedy Mercy ini akan tayang 16 Januari 2025 di seluruh bioskop di Indonesia.