Kadir menjadi salah satu contoh pelawak senior yang kini tergolong lansia. Kariernya meredup, pekerjaannya nyaris tertutup.

Kadir mengaku lebih banyak melakukan kegiatan di rumah saja. Tidak seperti pada era 80-90an, di mana namanya menjulang tinggi karena popularitas Srimulat.

Kini, pelawak 71 tahun itu menerima nasib di rumah tanpa panggilan kerja. Menurutnya, nasib pelawak senior itu kini sudah tak lagi bisa tampil menghibur di layar kaca.

“Ya itu tahu sendirilah ya. Begini ya, seniman itu kalau sudah usianya lanjut, kan muncul generasi baru. Nah inilah kita harus sadar bahwa tontonan. Kalian nonton tontonan yang orangnya itu-itu bosen gak? Kan bosen. Ah Kadir lagi, Kadir lagi,” ucap Kadir di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.

Karena tak bekerja seperti biasanya, tentu tubuh Kadir mengalami perubahan. Beberapa sakit pun mulai dirasakan.

“Masuk angin, yang pegal linu, yang makan salah perutnya sakit. Benar ini. Sampai di-rontgen berapa kali itu perutnya sakit,” jelas Kadir.

“Orang nganggur kan ya. Bingung mikir,” lanjutnya.

Belakangan Kadir juga mengalami sakit di bagian mata kirinya. Ia tak bisa melihat dengan jelas ketika ada sinar yang terlalu terang.

Kadir menjelaskan sakitnya itu karena katarak pada mata kiri yang seharusnya perlu dioperasi. Kini Kadir memilih menjadi afiliator di tengah sepinya tawaran pekerjaan.