
Cinta Laura dikenal punya pemikiran kritis di ranah pendidikan. Sejak 2006, bersama Yayasan Soekarseno Foundation yang didirikan bersama keluarga besar dari pihak ibunya, mereka aktif menggalang dana buat membangun hingga merenovasi sekolah-sekolah.
“Sudah sejak tahun 2006, keluarga aku dari pihak mama punya yayasan, sudah merenovasi 10 SD di kabupaten Bogor, di kaki Gunung Salak, dan juga 1 SMP,” terang Cinta Laura saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).
Menurut Cinta, di area tersebut banyak anak-anak berhenti sekolah setelah SD. “Karena nggak punya dana yang cukup buat ke kota melanjutkan pendidikan,” katanya.
Lewat penggalangan dana yang dibuat oleh yayasan keluarga Cinta Laura, anak-anak banyak yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
“Bahkan ada satu anak kita dari SMP yang sekarang lagi S2 di Jerman,” ucapnya bangga.
Sayangnya, ia nggak ikut mengajar di sekolah yang direnovasinya. Cinta mengaku bukan tipikal seorang pengajar.
“Aku percaya bahwa terkadang, kita mungkin dibekali oleh Tuhan dengan otak yang cukup kritis bukan berarti kita semua mampu jadi pengajar yang efektif,” terangnya.
Dia bilang kepribadiannya nggak bisa jadi seorang pengajar. Cinta Laura hanya memakai nama besarnya sebagai figur publik untuk mengkritisi segala kebijakan pemerintah khususnya di bidang pendidikan.
“Hati aku tidak mengajar, aku menggunakan platform aku dan bangun komunitas dengan ketidakadilan yang ada agar terus berjuang,” tukasnya.