Penyanyi Denada tetap menyekolahkan putrinya, Aisha, di Singapura. Saat ini Aisha yang akan menginjak usia 13 tahun, sudah duduk di bangku kelas 5 SD.

“Kalau di Singapura itu masuk kelas 5 SD itu sudah masuk higher primary namanya. Itu dia sudah dipersiapkan ke secondary school, nanti tesnya agak berat,” ucap Denada di studio FYP Trans7, Jakarta Selatan, kemarin.

Denada menceritakan perjuangannya membiayai sekolah Aisha di Singapura. Penyanyi berusia 46 tahun itu mengakui biaya sekolah di Singapura sangat mahal.

“Awal-awal itu dia sekolah internasional, mahal banget, aku sudah putus asa. Buat aku itu mahal banget, aku waktu itu sempat keteteran banget, kayaknya susah gitu,” ungkapnya.

Mantan istri Jerry Aurum itu mengatakan sempat bingung untuk mencari uang biaya sekolah putrinya. Apalagi dirinya adalah orang tua tunggal.

“Ya Allah gimana caranya karena bayar sekolahnya keteteran banget, karena kan kerjanya juga sendiri,” kata Denada.

Akhirnya, Denada mengikutsertakan Aisha tes masuk sekolah negeri. Ternyata, untuk bisa masuk ke sekolah negeri tidak mudah. Aisha harus bersaing dengan ribuan anak lainnya.

“Jadi aku coba kayak UMPTN gitu masuk sekolah negeri. Bentuknya kayak UMPTN gitu ribuan anak, di-sharing dia nyoba sekali gagal, dua kali gagal, ketiga alhamdulillah masuk tahun lalu,” uacapnya bersyukur.

“Setelah dia masuk sekolah negeri, aku agak ringan walaupun hari-harinya masih tinggi banget (biaya hidup),” sambung Denada.

Meskipun sudah masuk sekolah negeri, Denada tetap harus mengeluarkan biaya sekolah per bulan dengan nilai Rp 6 sampai 7 juta.

“Sekolah SD karena Aisha orang asing, kalau warga negara cuma SGD 1. Kalau orang asing SGD 560 per bulan, sekitar Rp 6-7 juta,” jelas Denada soal biaya sekolah.

Denada juga punya alasan masih membiarkan Aisha tinggal di Singapura. Sedangkan dirinya lebih sering bekerja di Indonesia.

“Aku mikir praktisnya sih gitu (anak sekolah di Indonesia). Cuma aku merasa, pertama dia masih harus check up, kedua dia juga sudah keburu sekolah di sana,” tukasnya.