Soal SPP PAUD Yuni Shara di Kota Batu Rp 3.500 atau bisa membayar dengan buah dan sayur memang benar, tapi itu dulu. Hal itu diklarifikasi oleh Kepala Sekolah PAUD Cahaya Permata Abadi, Anggun Abadiany.
“Dulu tahun 2012 saat sekolah masih di Jalan Samadi, memang diterapkan SPP minimal per bulan Rp 3.500 sama bisa bayar pakai sayur atau buah-buahan. Cuman itu ditujukan kepada yang tidak mampu,” jelas Anggun, Rabu (4/12/2024) dikutip dari Lambepanas.
Kala itu, Anggun menambahkan orang tua wali murid ada yang membayar SPP Rp 3.500 sampai Rp 5.000. Mereka juga bisa menambahkan dengan memberikan sayuran atau buah-buahan.
“Intinya wali murid bisa membayar menyesuaikan kemampuan mereka,” sambungnya.
Namun, sekarang ada perubahan untuk nominal SPP dan biaya pendaftaran serta awal masuk sekolah. Sekarang SPP di sekolah PAUD yang berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 40, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur itu, SPP-nya Rp 250 ribu.
Adanya perubahan biaya SPP dikarenakan beberapa hal. Salah satunya karena gedung baru. Gedung baru dengan fasilitas yang mumpuni membuat orang tua murid dari kalangan menengah ke atas tertarik menyekolahkan anak mereka di PAUD Cahaya Permata Abadi.
“Pembangunan gedung di Jalan Imam Bonjol ini mulai tahun 2019 dan baru digunakan pada tahun 2022. Sejak saat itu ternyata banyak wali murid baik dari kalangan menengah ke atas tertarik menyekolahkan anaknya,” kata Anggun.
“Dari situ, kami sesuaikan SPP per bulan menjadi Rp 250 ribu. Tapi kami juga tetap memfasilitasi murid tidak mampu menggunakan sistem subsidi silang,” lanjutnya.
Fasilitas yang ada di gedung PAUD yang baru ini seperti ruang belajar, AC, CCTV, hall, taman bermain, hingga rooftop.
Untuk biaya pendaftaran murid baru dikenakan Rp 50 ribu dan biaya pemeliharaan gedung Rp 2,2 juta. Orang tua murid juga membayar Rp 800 ribu untuk 4 setel seragam, Rp 350 ribu untuk alat pembelajaran selama setahun, dan buku laporan perkembangan anak Rp 100 ribu.
Yuni Shara pada wawancara Senin, 8 Oktober 2018 juga cerita soal sekolah yang dia buat SPP-nya murah. Saat itu dia Yuni Shara tergerak karena melihat banyak anak-anak di sana tidak bisa menikmati pendidikan.
“Mungkin saya lebih konsen di situ. Ini nih tujuannya adalah untuk anak yang tidak mampu. Sekolah cuman Rp 5.000 itu kan sebenarnya ini ya, mereka bayarnya pakai sayur, buah gitu,” ujarnya saat ditemui setelah mengisi acara ‘Brownis’ di Gedung TRANS TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.
Yuni Shara menceritakan biaya yang dikeluarkan untuk menghidupi sekolah miliknya merupakan dana miliknya sendiri.
“Iya saya memang sendiri, nggak ada bantuan dari pemerintah karena saya sekolahnya memang ngontrak,” ungkapnya.
“Kalau ada bantuan sedikit dari pemerintah, walaupun pemerintah ngasihnya sedikit banget, tapi maksudnya ada yang bantu karena sekolah. Saya ya alhamdulillah,” tukas Yuni Shara kala itu.