WeTV Indonesia bakal menghadirkan series terbaru berjudul Swipe Right. Series ini digadang-gadang menjadi project kolaborasi dengan ScoviFilms.

Series ini dibintangi Asha Assuncao, Fendy Chow, Ciccio Manassero, dan Ismi Melinda. Swipe Right turut menawarkan perspektif segar tentang pencarian cinta di tengah ekspektasi sosial.

Country Head WeTV Indonesia, Febriamy Hutapea, mengungkapkan antusiasnya saat acara syukuran dan tumpengan yang menandai dimulainya produksi series tersebut.

“Kami memproduksi WeTV Original Swipe Right karena ceritanya sangat relevan dengan realitas generasi muda saat ini, mulai dari tekanan untuk segera menikah, tantangan karier, hingga dinamika hubungan di era digital, dan kami percaya serial ini tidak hanya akan menghibur tetapi juga mengajak penonton untuk masuk dan merasa terhubung secara emosional,” ujar Febriamy Hutapea di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

Senada dengan hal tersebut, Surya Ardy Octaviand selaku Produser Scovi Films menekankan series itu akan mengangkat isu penting tentang kebebasan perempuan dalam menentukan pilihan hidup.

“WeTV Original Swipe Right menyoroti budaya dan tekanan yang kerap dihadapi perempuan Indonesia, di mana mereka diharapkan untuk menikah pada usia tertentu. Padahal, hal tersebut seharusnya menjadi pilihan pribadi, bukan tuntutan,” tutur Surya.

Sementara itu, Fendy Chow menjelaskan mengenai karakter Rangga yang diperankannya. Dia mengatakan Rangga merupakan seorang anak magang di kantor aplikasi Swipe Right.

Series Swipe Right mengisahkan tentang Manda (Asha Assuncao) terpaksa menyembunyikan pekerjaannya di aplikasi kencan Catch & Match yang kontroversial dari keluarganya sendiri.

Hidup pribadinya semakin kacau ketika orang tuanya menjodohkannya lewat ta’aruf dengan Rasyid (Ciccio Manassero), diplomat muda yang tampak sempurna namun menyimpan sisi misterius. Saat semua mulai terasa salah, muncullah Rangga (Fendy Chow), anak magang baru yang tampan, kikuk, tapi tulusnya bisa bikin hati goyah.

Terjebak di antara kisah cinta palsu, tenggat karier yang menghantui, dan detak jantung yang mulai tak menentu membuat Manda harus mengambil alih takdir cintanya sebelum semuanya ditentukan oleh orang lain.