Nasib tragis membawa Sandy Permana bertemu sang pencipta usai menjadi korban penusukan. Sandy Permana ditusuk beberapa kali oleh tetangganya, Nanang ‘Gimbal’ karena unsur sakit hati.
Rupanya hal ini turut menghantam mental anak Sandy Permana yang masih di bawah umur. Apalagi pelaku yang merenggut nyawa Sandy adalah orang dekat.
“Trauma, mentalnya terganggu, dia teriak-teriak di hari pertama dan kedua itu anak saya masih stabil, tapi di hari ketiga pas pelaku sudah ketangkep anak saya teriak-teriak sampai sekarang,” ujar Ade Andriani, istri dari Sandy Permana, saat dihubungi, Sabtu (18/1/2025).
Masa trauma yang dialami anaknya bahkan sampai menghambat pola makan. Ade juga merasa anaknya sering teriak-teriak tanpa alasan ketika mengetahui Sandy Permana meninggal dengan cara yang cukup mengenaskan.
“Iya nggak mau makan sama sekali. Teriak-teriak nggak jelas sampai sekarang. (Anak kenal dengan pelaku) kenal, itu yang buat dia keguncang. Karena dia tahu,” tegas Ade.
Karena hal ini Ade menutup pintu maaf untuk keluarga Nanang ‘Gimbal’. Ia bahkan meminta agar Nanang mendapat hukuman yang setimpal dengan harga nyawa Sandy Permana.
Bahkan, Ade ingin Nanang juga membayar semuanya dengan nyawa.
“Iya kalau bisa lebih (hukuman 15 tahun penjara). Maunya sih seumur hidup atau hukuman mati,” tegas Ade.