
Film horor religi Godaan Setan yang Terkutuk garapan sutradara Fahmy J. Saad ini memiliki latar belakang emosional yang sangat mendalam, berangkat dari pengalaman pribadinya sebagai anak yatim sejak usia dini.
Fahmy mengungkapkan ketiadaan sosok ayah sejak dirinya berumur dua tahun membuatnya sangat dekat dengan ibunya. Hubungan itu menjadi sumber inspirasi utama dalam membangun narasi dan karakter filmnya.
“Saya umur dua tahun bapak saya sudah tidak ada, saya hidup dari dua tahun sampai saya menikah itu sama ibu saya,” kata Fahmy saat ditemui di kawasan Blok, Jakarta Selatan, Sabtu (16/5/2025).
Menariknya, tokoh utama dalam film ini menggunakan nama yang diambil langsung dari ibunya, Poppy Sri Surya. Pemilihan nama tersebut membuat film ini terasa semakin personal baginya.
“Kembali lagi, personal ya. Kebetulan namanya sama Poppy Sri Suryadari, Poppy Sophia,” ujar Fahmy.
Tak hanya kisah dan karakter, Fahmy juga menanamkan nilai-nilai religius yang ia pegang teguh dalam proses produksi film. Baginya, kehalalan bukan hanya soal materi, tapi prinsip hidup yang tidak bisa ditawar.
“Kalau saya tahu itu mendingan saya gak usah. Karena apa? Walaupun itu kerja saya dapat honor, sudah dapat honornya tapi digunakan oleh keluarga saya itu pasti kena impact,” tegas Fahmy.
Fahmy menambahkan prinsip agama yang kuat menjadi penuntun dalam hidup dan karyanya. Termasuk saat menyusun cerita Godaan Setan yang Terkutuk, yang menggambarkan seorang Ustaz bernama Ahmad yang menghadapi ujian berat dari godaan setan hingga menyakiti keluarganya sendiri.
Lewat film ini, Fahmy berharap dapat menyentuh hati penonton serta mengingatkan pentingnya menjaga iman dan hidup dalam nilai-nilai halal, khususnya dalam lingkup keluarga.