Kreator konten Jerhemy Owen mewakili Indonesia untuk hadir dan menjadi pembicara dalam konferensi COP29 di Baku, Azerbaijan. Owen merupakan salah satu dari tiga kreator terpilih menjadi pembicara dari seluruh dunia bersama dengan Caulin Donaldson (Amerika Serikat) dan Selim Tarım (Turki).
Owen mendapat kesempatan untuk menuangkan gagasan hingga berdiskusi terkait peran social media dalam mengkomunikasikan isu-isu lingkungan.
Dalam keterangan pers yang diterima, Senin (18/11/2024), Jerhemy Owen hadir dalam konferensi COP-29 dan berkesempatan untuk menjadi pembicara dengan tema A Force for Good: The Role of Social Media Content Creators in Climate Communication.
COP29 adalah pertemuan tahunan ke-29 yang diselenggarakan oleh UNFCCC (Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim). Acara ini merupakan bagian dari PBB dan berfokus pada isu perubahan iklim.
Pada COP29 di Baku, Jerhemy Owen, menggunakan kesempatan yang diberikan untuk memaparkan tantangan yang dihadapi sebagai kreator, penggunaan media sosial untuk menyebarluaskan konten, hingga korelasi budaya dan kearifan lokal dalam praktik menjaga lingkungan di Indonesia.
“Indonesia itu negara dengan kekayaan alam yang melimpah, begitu juga budaya dan tradisinya. Maka dari itu, praktik menjaga lingkungan yang ada di Indonesia, kebanyakan berkaitan dengan budaya dan tradisi. Salah satu contohnya kalau di Bali, ada Tri Hita Karana dan warisan budaya yang diakui oleh UNESCO, Subak,” ujar Jerhemy Owen.
Owen menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap permasalahan yang berkaitan dengan isu lingkungan, seperti ketahanan pangan hingga perubahan alam perlu ditingkatkan. Kurangnya pengetahuan dan aksi serta kebingungan mengenai apa yang harus dilakukan dalam menjaga lingkungan menjadi faktor yang harus dihadapi dan diselesaikan di Indonesia.