Artis yang kini jadi anggota DPR RI Verrell Bramasta bicara tentang demo besar yang dilakukan pegawai aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) kepada Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro, Senin (20/1) kemarin. Ia yang ada di Komisi X dengan lingkup tugas di bidang Pendidikan, Olahraga, Sains dan Teknologi, mengaku terkejut mengetahui hal tersebut.
Demo sendiri sekadar diketahui terjadi adanya dugaan pemberhentian secara mendadak kepada pegawai Kemendiktisaintek bernama Neni Herlina. Neni mengaku menerima perlakuan yang tidak mengenakkan ketika menjalankan tugas dan bahkan ada ucapan ‘saya pecat kamu’ keluar dari Menteri Satryo.
“Saya kaget dan miris melihat berita hari ini terkait demo di Mendiktisaintek. Saya pernah bertemu Prof Satryo sekali dua kali saat ada agenda di DPR RI. Memang belum terlalu dekat, namun terlihat beliau adalah sosok yang baik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/1/2025).
“Jadi, kalau memang betul beliau suka melakukan kekerasan verbal maupun non verbal (fisik) kepada pegawainya, tentu ini mengagetkan,” lanjutnya.
Anak Venna Melinda itu merasa demo bisa tidak terjadi kalau ada ruang dialog. Aksi ASN di Kemendiktisaintek memang jadi perbincangan hangat kemarin.
“Kalau Sekjen Mendikti katakan masih tersedia ruang dialog yang lebih baik, seharusnya kejadian kekerasan fisik dan pemecatan sepihak juga tidak akan terjadi dari awal. Demo ini terjadi, mungkin karena memang ruang dialognya yang tidak pernah ada,” tuturnya.
Meski begitu, Verrell Bramasta tidak pernah menolerir tindak kekerasan verbal maupun non verbal. Ia sekali lagi menyayangkan adanya demo.
“Saya tegaskan, saya tidak pernah memihak pelaku kekerasan, maupun menolerir hal tersebut. Sangat disayangkan kejadian ini bisa terjadi. Saya selalu tekankan bahwa adab di atas ilmu. Namun, kita tetap tidak boleh terlalu reaktif. Jadi saya masih sama-sama tunggu statement dan klarifikasi dari Pak Menteri langsung terkait kronologi aslinya,” katanya.
Sementara itu, Menteri Satryo sudah bicara terkait pemicu aksi demo yang dilakukan pegawai ASN kementeriannya. Menurutnya, hal itu terjadi karena Kemendiktisaintek tengah melakukan upaya mutasi besar-besaran seusai akan dipecahnya menjadi tiga kementerian. Mutasi yang dilakukan juga menurutnya sejalan dengan amanat Presiden Prabowo Subianto.
“Demo itu terkait kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran karena pecahnya jadi tiga menteri, kita perlu banyak orang, kita ingin benahi sesuai amanat presiden harus hemat dengan anggaran pemerintah,” ujarnya dikutip dari detikJabar, Senin (20/1/2025).
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek, Togar M Simatupang, juga menyatakan buntut akhir dari demonstrasi pegawai ASN kementerian telah berakhir damai. Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah bertemu dengan pihak-pihak terkait yang melakukan demonstransi.
Togar menyatakan Neni Herlina akan tetap berada di Kemendiktisaintek. Ia juga menegaskan, Menteri Satryo tidak pernah melakukan pemecatan pegawai sejak awal, namun hanya akan melakukan rotasi dan mutasi untuk mencapai tujuan Asta Cita program Presiden Prabowo.
“Dari awal nggak ada pemecatan, (pegawai) bak anak sendiri (Kemendiktisaintek) bagaimana mau pecat. Tidak ada pemecatan,” tuturnya dikutip dari detikedu, Senin (20/1/2025).